Singing Horses

This "Singing Horses" is under Owl City blog copyright © 2011. All rights reserved

A Little Bit About Myself

| Sunday, November 28, 2010 | 0 comments |
Hello world :)
Thanks for visiting my blog here, i'm very happy :D

Okay, I want to introduce a little bit about myself with you all, let's begin

Hey, Nisa R Aulia here, now i'm schooling in 2 Junior High at grade 9. We call our class 9Fantastic.
For  now, National Geographic is my life. So my life is like something interesting, somewhat quiet surprising, or something else.
And, I want to tell you something that I like and love
First, I am an Chocolate addict. If you give me a chocolate, I would very pleased, hahaha
Second, I am an National Geographic Fans. If you give me some magazine of National Geographic, I would say you know what I want :D
Third, I am an National Geographic: Super Factory Fans. If you could give me some review that include the detail of it's machine or something that including the manufactured cars, I would very happy to listen it for an hour
Fourth, I am an Musicaholic. If you could give me an iPod, oh sorry, I can't say anything anymore (but who wan't to give me an iPod? Hahaha)
Fifth, tell something that I love: Playing football, Games Addict, Apple Gadget Addict, and many more that I can't tell one by one, hehe
Warning: Don't do this to me, if you do this, you can have a great anger from me, because, I HATE IT ALL OF MY LIFE! This is the thing that you can't do it to me!
1. Give me cockroach, IT CAN MAKE ME FEEL SO ANGRY!
2. Give me a crab, it can make a loud noise from me
3. Don't make me waiting
4. Don't hide something that was mine
5. Make me in a badmood X(
6. Don't bothering me if I'm badmood stage 5, it can make me feel so stressed.
So, don't do the thing I was write up there okay?

Now, I want to tell a little bit of someone I love from I was at grade 7
I give you the list okay?
7th Grade:
1. FAN
2. AAR
3. RDP
4. JA
8th Grade:
1. MN
2. IS
3. AIM
4. JA
5. EP
6. NM
9th Grade:
1. JA
2. MZ
3. ST
4. AP
5. RA

Okay, it's the list of my beloved person for now, maybe I can add some more if I love anybody :D

Nah, that's all for now, it's a little bit of myself, hope you can know something from me :)

MINDistortion Games: 60 Second Life

| | 0 comments |
60 Second Life

Review: On this games, you must collect some love, friends, money or hobby. And you must read the review of your game after collecting some of them

National Geographic: Planet Seperti Bumi (Mungkin) Ditemukan Tahun 2011

| Saturday, November 27, 2010 | 0 comments |
Berdasarkan seluruh data yang sudah masuk dan sudah dianalisis, dua profesor asal Harvard dan University of California, Santa Cruz, memprediksi penemuan planet yang bisa dihuni seperti Bumi akan terjadi pada tahun 2011. Mereka bahkan bisa lebih spesifik: Mei 2011.

Mereka memprediksi itu menggunakan hitungan matematika yang sangat rumit, menggunakan berbagai variabel dan melibatkan banyak rumus. Semua itu untuk menghitung berbagai data mengenai seluruh planet hasil observasi Kepler milik NASA. Hasil perhitungan itu menghasilkan sebuah nilai yang mereka sebut dengan "habitality metric" yang mewakili temperatur dan massa planet sehingga mampu dihuni oleh manusia.

Berdasarkan metrik yang dibuat, mereka mengetahui kalau sebagian besar planet yang sudah ditemukan kebanyakan berupa gas, sementara beberapa planet lain merupakan bebatuan es. Berdasarkan statistik, menurut para peneliti, sepertinya tidak lama lagi manusia akan menemukan planet seperti Bumi yang dapat dihuni. "Menurut statistik dan analisis seluruh data mengenai penemuan planet, kami memprediksi planet yang dapat dihuni akan ditemukan pada paruh awal tahun 2011, tepatnya awal Mei 2011," tulis Profesor Samuel Arbesmans dan Profesor Gregory Laughlins pada jurnal mereka.

National Geographic: Isi Baterai Ponsel Dengan Menelepon?

| | 0 comments |
Ilmuwan asal Korea membuka kemungkinan semakin banyak ponsel dipakai menelepon, bukannya semakin habis baterainya, tetapi justru semakin terisi. Semua itu karena mereka berhasil membuat material yang bisa mengubah suara menjadi listrik. Bukan hanya dipakai untuk ponsel, ide besar mereka adalah membuat sebuah jaringan listrik bertenaga suara yang berasal dari kebisingan lalu lintas.

Bahan dasar untuk membuat material pengubah suara dari listrik adalah piezoelectric yang bisa didapat di tebu gula dan kuarsa. Piezoelectric yang sudah biasa dipakai di berbagai peralatan sehari-hari, misalnya speaker, menghasilkan listrik ketika dibengkokkan. "Speaker mengubah listrik menjadi suara, kami mencoba hal yang sebaliknya," kata Young Jun Park dan Sang-Woo Kim, dua peneliti yang terlibat dalam studi.

Selama beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan sudah mencoba menghasilkan listrik dari berbagai perangkat piezoelectric dan perkembangan mereka luar biasa. Angkatan bersenjata Amerika Serikat malah tertarik untuk menghasilkan listrik untuk kendaraan dari pengaruh fisik akibat peluru. Hasil penelitian juga berhasil membuat listrik ketika orang berjalan atau berlari, dan sekarang berbicara.

Dengan menggunakan oksidasi seng, Young Jun Park dan Sang-Woo Kim, dibantu oleh beberapa rekan mereka, meletakkan kabel-kabel kecil yang diletakkan di antara dua elektroda. Mereka menembakkan gelombang suara dengan kekuatan 100 desibel, kekuatan yang mirip kekuatan suara konser musik rock. Listrik yang dihasilkan adalah 50 milivolt. Asal tahu saja, untuk beroperasi, sebuah ponsel butuh beberapa volt, berkali-kali lipat dari listrik yang berhasil didapatkan pada penelitan. Sudah begitu, suara orang berbicara di telepon biasanya berkisar antara 60 hingga 70 desibel.

Para peneliti Korea itu sadar 50 milivolt adalah listrik yang sangat kecil. Tapi, mereka juga menyebutkan kalau penelitian ini bisa jadi bukti kalau suara bisa dijadikan listrik. Sekarang penelitian mereka berlanjut untuk menghasilkan listrik yang lebih besar.

National Geographic: Astronom: Ini Planet yang Sungguh Bisa Ditempati

| | 0 comments |
Astronom dari W.M. Keck Observatory, Hawaii, menemukan sebuah planet yang benar-benar bisa dihuni manusia. Planet yang disebut Gliese 581g tersebut berjarak 20 tahun cahaya dari bumi dan mengelilingi bintang bernama Gliese 581.

Sudah beberapa kali astronom menemukan planet yang mirip dengan Bumi. "Akan tetapi, ini planet pertama yang 'Glodilock'," kata astronom Paul Butler. "Glodilock" berarti tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Astronom asal Carnegie Institution for Science di Washington D.C. itu menambahkan kalau jarak planet ini ke mataharinya sangat pas untuk memiliki air di permukaan--sebuah elemen alam yang penting untuk menopang kehidupan manusia.

Gliese 581g, yang besarnya tiga kali Bumi, merasakan terang yang abadi di satu sisi, sementara sisi lain selalu gelap. Para ilmuwan memperkirakan kalau ada alien yang hidup di sana, mereka akan hidup di perbatasan antara terang dan gelap. Di planet itu, para ilmuwan menambahkan, orang bisa melihat matahari di horizon, seperti sedang terbit atau tenggelam, sepanjang waktu.

Gliese 581g bukanlah satu-satunya planet yang mengelilingi Gliese 581. Para astronom telah menemukan enam planet lain lebih dulu. Beberapa planet yang lebih dulu ditemukan ini sempat disebut bisa dihuni. Akan tetapi, setelah penelitian lebih lanjut, planet-planet tersebut sulit dihuni. Contohnya adalah Gliese 581c yang pada tahun 2007 dianggap bisa ditempati. Ternyata, jarak planet tersebut ke mataharinya terlalu dekat sehingga temperatur di sana terlalu tinggi. Gliese 581d butuh atmosfer yang lebih tebal agar bisa menghangatkan planet.

National Geographic: Demi Keamanan, Orang Bakal Dilarang Mengemudi

| | 0 comments |
Di masa depan, dengan alasan keamanan, orang akan dilarang untuk mengemudi oleh peraturan lalu lintas. Mobil-mobil di masa itu mampu membawa penumpangnya tanpa perlu disopiri. Demikian diungkapkan oleh Raul Rojas, seorang profesor dari Free University (FU), Berlin, Jerman.

Rojas, yang tengah mengembangkan mobil tanpa pengemudi bersama timnya dari FU, memprediksi kalau 10 tahun lagi, mobil seperti ini akan digunakan di area terbatas, seperti bandara, pabrik, atau gudang. "Selanjutnya,10 sampai 20 tahun lagi, mobil tanpa pengemudi mulai dioperasikan di jalan tol. Lalu, 20 hingga 30 tahun lagi, di seluruh kota," kata ilmuwan berdarah Meksiko tersebut.

Mobil yang dikembangkan FU disebut Made In Germany (MIG). Mobil ini memanfaatkan kamera, pemindai laser, sensor panas, dan navigasi satelit untuk beroperasi--melihat kendaraan lain, pejalan kaki, dan mematuhi aturan lampu lalu lintas. FU mengatakan kalau sistem seperti ini lebih baik daripada orang yang kehilangan konsentrasi saat mengemudi.

MIG diuji coba di Bandara Tempelhof, sebuah bandara di Jerman yang sudah tidak dipakai lagi. MIG tampak seperti Volkswagen Passat biasa, hanya saja dilengakpi kamera. Pada saat pengujian, MIG membawa orang sebagai penumpang. Tapi tim dari FU memastikan kalau orang tersebut tidak ikut campur dalam pengujian. Penumpang cuma untuk mengantisipasi apabila ada masalah yang tidak terprediksi.

Google juga baru membuat mobil serupa. Mobil dari Google telah dicoba untuk berjalan sepanjang 225.000 kilometer di San Fransisco, Amerika Serikat. "Pembuatan mobil tanpa pengemudi ini sekarang jadi balapan global!" kata Rojas.

Menurut data WHO, lebih dari satu juta orang, di seluruh dunia, meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Sementara itu, korban luka-luka lebih dari 50 juta orang.

National Geographic: Angin Surya Jadi Sumber Listrik Untuk Bumi

| | 0 comments |
Angin surya (solar wind) bisa jadi sumber listrik bagi peralatan luar angkasa. Itu berita lama. Akan tetapi, ketika para ilmuwan di Washington State University ingin mencoba menggunakannya sebagai sumber listrik untuk kehidupan di Bumi, itu berita baru.Sebuah layar berukuran sangat besar dikirim ke angkasa luar untuk memanen energi dari angin surya yang terjadi di luar angkasa. Listrik yang didapat bisa mencapai miliaran gigawatt. Yang jadi masalah adalah cara mengirimkan listrik itu ke Bumi.

Layar tersebut memiliki kabel tembaga berdiameter 4 inci dan diarahkan ke matahari. Kabel yang panjangnya antara 980 kaki hingga setengah mil itu menghasilkan medan magnet untuk menangkap elektron yang dihasilkan oleh angin surya.Partikel itu kemudian disalurkan ke sebuah penerima yang akan menghasilkan arus listrik.

Sejumlah listrik yang berhasil ditangkap dipakai untuk menenagai layar. Sejumlah lainnya digunakan untuk menghasilkan laser inframerah yang diarahkan ke stasiun luar angkasa atau sumber listrik di Bumi.

Masalahnya, layar tersebut berlokasi puluhan juta mil dari Bumi, melewati kemampuan jangkauan sinar laser. Bahkan sinar laser yang paling kuat pun akan tercerai berai pada jarak seperti itu. "Laser akan terburai dengan lebar ribuan mil," menurut John Mankins, Presiden Artemis Innovation, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tenaga surya. Seperti dikutip New Scientist, Mankins mengatakan kalau lensa yang sangat besar dibutuhkan. "Mungkin 10 hingga 100 kilometer panjangnya," kata Mankins.

Tim peneliti pun mengaku mereka harus membuat laser yang lebih fokus sebelum satelit dengan layar itu dapat digunakan. Tapi, ide penelitian ini sangat penting untuk digali lebih dalam.

National Geographic: Boeing Kirim Satelit Komunikasi 4G

| | 0 comments |
Boeing bersiap-siap untuk meluncurkan satelit komunikasi untuk menyediakan layanan 4G ke luar angkasa. Satelit bernama LightSquared SkyTerra 1 itu sudah dikirim dari tempat pengujian di El Segundo, California, Amerika Serikat, ke Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, sebuah tempat peluncuran pesawat luar angkasa. Rencananya, satelit tersebut akan diluncurkan pada 14 November tahun ini.

SkyTerra diharapkan bisa melayani jutaan pelanggan komunikasi nirkabel di Amerika Serikat. Boeing menyebutkan kalau satelit ini akan jadi revolusi komunikasi di Amerika Serikat."Antenanya yang berukuran 22 meter akan jadi antena terbesar untuk satelit komersial yang aktif melayani," kata juru bicara Boeing.

Satelit ini, seperti dijelaskan oleh Jeff Snyder, Senior Vice President of Satellite Engineering and Operations untuk LightSquared, memungkinkan hubungan antar-perangkat bergerak, bisa memperpanjang umur baterai, dan memiliki kinjera yang lebih baik ketimbang ponsel konvensional. Satelit ini akan menjangkau semua area di seluruh negara bagian dengan jaringan berkapasitas lebih besar untuk menghubungkan ponsel, PDA, dan laptop.

Teknologi 4G memiliki bandwidth 100 megabita per detik untuk unduh dan 50 megabita per detik untuh unggah. Teknologi 3.5G (HSDPA) saat ini memiliki kecepatan maksimal 14 megabita per detik.Sebuah layanan televisi berdefinisi tinggi membutuhkan jaringan berkecepatan 25 megabita per detik. Artinya, dengan teknologi 4G, layanan televisi berdefinisi tinggi bisa berjalan sempurna.

National Geographic: Naskah Laut Mati Segera Hadir Di Internet

| | 0 comments |
Dalam beberapa bulan ke depan, Naskah Laut Mati akan dihadirkan di Internet. Perusahan Internet Google saat ini sedang membuat versi digital dari harta karun tersebut. Pembuatan versi digital ini tidak hanya membuat naskah bisa diakses oleh seluruh orang di dunia, tapi juga akan meminimalkan tereksposnya naskah asli terhadap cahaya dan udara saat dipamerkan.

Pembuatan versi digital ini merupakan bagian dari perayaan 20 tahun Israel Antiquities Authority (IAA), yang saat ini memegang Naskah Laut Mati. Proyek ini akan mendigitalkan 30 ribu fragmen dari naskah Hebrew Bible dan IAA memercayai Google untuk melaksanakan proyek untuk melestarikan harta karun mereka yang keramat dan bersifat ramalan.

Menurut IAA, hasil proyek ini akan membuat orang seolah-olah melihat langsung pada fragmen. Terima kasihlah kepada teknologi pencitraan beresolusi tinggi buatan perusahaan Amerika Serikat, MegaVision yang mengembangkan teknologi tersebut.

IAA dan Google juga berencana menyediakan transkrip, terjemahan, serta bibliografi dengan gambar agar orang tak perlu jadi ahli untuk dapat membaca Naskah Laut Mati.

National Geograpic: UFO Paksa Sebuah Bandara di China Tutup

| | 0 comments |
Bandara di Baotou, Mongolia Dalam, China, terpaksa meminta tiga pesawat dari Shanghai dan Beijing untuk tidak mendarat karena kemunculan benda asing yang terbang di sekitar bandara. Bandara tersebut sempat ditutup selama 1 jam pada 11 September lalu, menunggu sinar terang yang misterius tersebut menghilang.

Munculnya benda asing yang terbang (unidentified flying object-UFO) ini merupakan penampakan UFO ke delapan kalinya di China sejak bulan Juni. Demikian dicatat oleh Daily Telegraph. Dari delapan penampakan, beberapa penampakan diakui sebagai aktivitas percobaan militer.

China tidak sendiri dalam hal penampakan UFO. Kira-kira dua bulan yang lalu, sebuah konferensi digelar untuk menjelaskan keterlibatan benda tak dikenal yang menonaktifkan misil nuklir di Amerika Serikat dan Inggris.

Wang Sichaou, astronom dari Chinese Academy of Science, menjelaskan, "Beberapa foto penampakan UFO sebetulnya disebabkan oleh pantulan cahaya dari lampu oleh lensa kamera."

National Geographic: Kloning Digital Agar "Hidup Abadi"

| | 0 comments |
Sebuah perusahaan bernama Intelllitar sudah siap untuk meluncurkan peranti lunak bernama Virtual Eternity yang bisa menghasilkan kloning digital dari seseorang. Hasil kloning berupa video yang mampu berinteraksi dengan menjawab pertanyaan dan merespons percakapan sesuai kepribadian asli.

Sistem yang dibuat Intellitar merekam gambar orang serta beberapa keunikan vokal. Intellitar punya berbagai pertanyaan dan orang yang hendak dikloning diminta penjawab pertanyaan. Lalu, dengan sistem intelegensi buatan, Intellitar membuat kepribadian berdasarkan masukan yang diterima.

Video interaktif bisa jadi percakapan yang kikuk. Akan tetapi, sistem ini bisa dilatih agar memberikan respons tertentu sehingga sesuai dengan kepribadian yang diinginkan atau kepribadian asli.

Kloning CEO Intellitar saat ini bisa berinteraksi di situs web perusahaan tersebut. Kloning yang sempat muncul tersebut memberikan gambaran kepada parang pengunjung yang ingin mengetahui tampilan dan kerja sistem.

Pengaplikasian sistem ini pun sepertinya sudah jelas. Seperti dicontohkan Intellitar, kloning seorang profesor bisa tersedia di Internet untuk menjawab pertanyaan para muridnya. Seoarang kakek bisa menjawab pertanyaan cucu-cucunya, yang belum sempat terjawab pada saat hidupnya.

National Geographic: NASA Sunting Foto dengan Photoshop

| | 0 comments |
NASA mengaku menyunting foto sebelum foto tersebut diumumkan ke publik. Tapi, badan antariksa asal Amerika Serikat itu juga menegaskan kalau penyuntingan bukan dimaksudkan untuk menyembunyikan sesuatu. Juru bicara mereka menyebutkan kalau foto diproses untuk menampilkan detail atau hal-hal yang tidak terlihat oleh mata.

NASA menyebutkan kalau detail yang lebih baik bisa membuat pemahaman yang lebih baik terhadap struktur benda angkasa. Selain itu, dengan menampilkan warna-warna yang tidak tampak oleh mata, keindahan mereka lebih dapat dihargai. Demikian sebut juru bicara NASA yang tidak disebutkan namanya.

Kontroversi muncul minggu lalu saat ada bercak hitam di sudut foto dua bulan milik Saturnus, Titan dan Dione, yang diambil oleh Cassini, pesawat luar angkasa milik NASA. Foto tersebut dianggap hasil rekayasa. Nyatanya, foto itu memang direkayasa. Kamera di Cassini mengambil gambar tiga kali dengan tiga filter berbeda: merah, biru, dan hijau. Ketiga gambar tersebut dijadikan satu untuk menghasilkan sebuah foto yang utuh.

Saat pemotretan, Dione bergeser sedikit. Pada saat pembuatan foto akhir, Emily Lakdawalla dari Planetary Society yang menyunting gambar, mengolah foto dengan Photoshop untuk memperbaiki foto akibat perubahan posisi Dione.

"Penyuntingan seperti ini bukan hal yang aneh," kata jubir NASA. Badan antariksa lain dan astronom juga sering menggunakan cara ini.

National Geographic: Kehadiran Jarak Jauh Sudah Dekat

| | 0 comments |
Para peneliti di College of Optical Sciences, University of Arizona, Amerika Serikat, membuat kehadiran jarak jauh (telepresence) berteknologi hologram tiga dimensi semakin dekat ke kenyataan, bukan hanya di film Star Wars, ketika R2D2 menampilkan hologram tiga dimensi Princess Leia yang meminta pertolongan kepada Obi-wan Kenobi.

Saat ini hologram tiga dimensi sudah biasa digunakan untuk gambar-gambar diam, belum untuk objek bergerak. Teorinya sederhana. Objek direkam di suatu tempat kemudian ditampilkan di tempat lain dalam waktu bersamaan (real-time). Teknologi yang ada saat ini belum mampu melakukan hal itu, tetapi sudah mendekati.

Prototipe yang ada di University of Arizona menggunakan layar 10 inci yang terbuat dari material fotofraktif alias bisa membengkokkan cahaya. Gambar di layar tersebut selalu diperbarui setiap dua detik. "Memang belum real-time, tapi sudah jadi langkah maju dibandingkan hanya menampilkan gambar diam," kata peneliti di sana kepada Popsci. Teknologi ini juga sudah dicoba untuk bekerja pada layar 17 inci, dan para peneliti mengaku akan mencobanya pada refresh rate yang lebih besar.

Sistem di University of Arizona menggunakan susunan kamera untuk merekam objek dalam tiga dimensi. Data itu kemudian diolah agar menjadi sinar laser. Sinar laser yang dihasilkan akan berinterferensi dengan sinar laser lain untuk membentuk suatu pola. Selanjutnya, pola ditulis ke dalam polimer untuk menghasilkan gambar.

Tidak sulit membayangkan penggunaan hologram tiga dimensi. Seorang dosen bisa menggunakannya untuk mengajar dari jarak jauh. Seorang dokter bedah bisa memandu prosedur operasi dari jarak jauh. Tentu saja, fungsi komunikasi jarak jauh.

National Geographic: Lebih Banyak Perak & Merkuri Ditemukan di Bulan

| | 0 comments |
Pesawat NASA yang jatuh di salah satu kawah di bulan mendapati perak dan merkuri dalam jumlah yang lebih besar ketimbang temuan yang dulu. Konsentrasi perak dan merkuri itu didapati di tempat reruntuhan pesawat, di kutub selatan bulan yang dikenal dengan nama Cabeus. Menurut astronom, temuan ini memberi petunjuk bagaimana air bisa ada di bulan dan berkumpul di bagian kutub.

Bulan bisa tertabrak oleh benda-benda angkasa lain. Ketika terjadi, metal diuapkan dengan mudah. Uap itu, atom demi atom, bergerak menuju ke daerah kutub yang dingin. Ketika tiba di tempat yang lebih dingin, uap berubah bentuk menjadi cairan.

Peter Schultz, pemimpin studi dari Brown University, Rhode Island, Amerika Serikat, menyebutkan kalau perak seperti pelacak. "Perak memberikan informasi kalau air di bulan berasal dari komet dan asteroid yang menabrak bulan," kata Schultz.

Pesawat NASA yang jatuh itu merupakan bagian dari misi LCROSS. NASA mengirim pesawat yang membawa roket Centaur untuk menghantam kawah di bagian selatan yang selalu gelap. Kapal pembawa roket itu lalu merekam kejadian tabrakan sebelum menabrakan diri ke bulan.

Roket tersebut menghasilkan kawah baru selebar 30 meter dan mengirimkan 6.000 kilogram debu, uap, dan puing ke angkasa. Para penyidik yang terlibat dalam misi LCROSS mendapati 155 kilogram air dan es dikeluarkan pada saat tabrakan. Mereka memercayai masih ada 5 hingga 8 persen dari sisa material di kawah merupakan es dari air.

Hasil studi Schultz yang terpisah dari misi LCROSS mendapati perak dan merkuri berikut senyawa lain yang mudah menguap, seperti hidrokarbon, molekul yang membawa sulfur, dan karbondioksida.

Studi lebih lanjut mengenai senyawa-senyawa dan jumlahnya di bulan ini bisa jadi informasi baru tentang sejarah tata surya, demikian menurut Schultz. "Kita mencari petunjuk mengenai perubahan iklim dengan mengambil contoh atmosfer masa lalu di Antartika. Es pada bulan bukan hanya memberi kita petunjuk tentang sejarah di Bumi, melainkan memberi tahu kita tentang sejarah tata surya," ujar Schultz.

National Geographic: Airbus A400M, Pesawat Multifungsi Saingan Hercules

| | 0 comments |
Pesawat A400M, sebuah pesawat kargo buatan Airbus Millitary, disebut sebagai pesawat multifungsi--bisa digunakan untuk misi militer sekaligus misi kemanusiaan, seperti penanggulangan bencana.

Barbara Kracht, Vice President Media Relation Airbus Military, di Pameran Indodefence, mengatakan kalau A400M memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan pesawat Hercules buatan Lockheed Martin. "Pesawat ini mampu menampung lebih banyak muatan. Sebagai contoh, pesawat ini mampu mengangkut truk semitrailer berukuran besar dengan peti kemas berukuran 6.096 meter, perahu penyelamatan, ataupun peralatan pengangkut besar lain, seperti mesin pengeruk yang dibtuhkan setelah bencana alam," ulasnya.

A400M juga diklaim sebagai pesawat yang mampu mengangkut 37 ton kargo sejauh 3.295 km, 30 ton kargo sejauh 4.500 km atau 20 ton kargo sejauh 6.400 km atau dua kali lebih banyak dari pesawat angkut taktis yang saat ini aktif dengan muatan yang sama. Pesawat ini bahkan bisa memuat helikopter NH9, CH 470 Chinook, atau dua kendaraan pengangkut infanteri Stryker.

Pesawat ini juga mampu mendarat di tempat yang justru Hercules tidak bisa mendarat. Peter Schoffman, Vice President Capability Marketing Airbus Military menjelaskan kalau A400M dirancang untuk mendarat di atas kerikil, bebatuan, dan pasir, pesawat omo dapat terbang dan mendarat dalam landasan pacu walau hanya memiliki panjang 750 meter. "Memastikan pesawat dapat mendarat di tempat yang diinginkan itu sangat penting. Soalnya, untuk apa pesawat mampu mengangkut muatan dalam jumlah besar jika tak mampu sampai ke tempat tujuan," ujar Schoffman.

Lebih lanjut, Barbara mengatakan bahwa pesawat ini juga bisa diubah menjadi pesawat angkut evakuasi korban dengan membawa 125 kasur tandu dan 7 dukungan medis beserta perawatan intensif bila dibutuhkan. "A400M juga dirancang untuk membantu melakukan bongkar muat kargo dengan cepat dan menurunkan muatan dari ketinggian rendah," tandas Barbara. 

Dengan spesifikasi tersebut, Barbara mengatakan, "Mungkin ini pesawat yang paling tepat untuk Indonesia bila dibandingkan dengan produk kami yang lain, seperti C235." Barbara mendasarkan komentarnya pada berbagai macam bencana yang dialami Indonesia saat ini dan kebutuhan penyelamatannya.

National Geographic: Gelembung Sinar Gamma Ditemukan di Pusat Galaksi

| | 0 comments |
Peneliti-peneliti astronomi dari Harvard secara tidak sengaja mendeteksi dua gelembung misterius berukuran besar di bagian inti gugus bintang atau galaksi Bimasakti. Balon gelembung tersebut memancarkan radiasi sinar gamma.

Gelembung yang semula tak terlihat itu tertangkap melalui Fermi's LAT (Large Area Telescope) milik NASA. Bentangan sinarnya seluas 25.000 tahun cahaya mulai dari pusat galaksi menuju ke sisi utara atau selatan.

Hingga kini sumber energi gelembung itu tidak jelas, diperlukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan suatu gambaran konkret. Para ilmuwan harus memproses data mentah agar mereka dapat melihat melalui kabut sinar gamma tersebut.

Sinar gamma adalah bentuk cahaya paling energik. Di luar angkasa, ia cenderung terbentuk dari hasil peristiwa berkekuatan ekstrem. Misalnya supernova (ledakan kosmik hebat) atau objek seperti lubang hitam dan bintang neutron.

Sementara ini, gelembung dipastikan tercipta dari gas panas bertekanan tinggi, juga mampu melepaskan jumlah energi sama dengan daya eksplosi ratusan ribu bintang.

Salah satu kemungkinan jawaban adalah gelembung sinar gamma itu merupakan bukti ledakan saat formasi bintang di tengah galaksi, jutaan tahun lalu. Bila benar, maka gelembung tersebut merepresentasi akumulasi energi yang dapat terbentuk selama jutaan tahun.

Penemuan satu ini pun diyakini akan menantang para astronom untuk melakukan lebih banyak observasi, mengasah kerangka teori, demi memahami seluruh lingkup semesta pada akhirnya.

Astrofisikawan Princeton University yang tidak terlibat dalam penemuan, mengatakan pada wawancaranya dengan National Geographic, "Kita mengira kita tahu banyak tentang galaksi kita sendiri. Namun apa yang kita lihat di sini adalah sebuah struktur, susunan, (yang) menunjukkan keberadaan dari sebuah energi yang sangat besar di jantung galaksi kita ini."

National Geographic: Kamis Dini Hari Puncak Meteor Lenodis

| | 0 comments |
Puncak hujan meteor Leonids diperkirakan akan terjadi antara 17-18 November 2010. Dari Indonesia, peristiwa tahunan ini dapat disaksikan Kamis dini hari hingga subuh, asalkan cuaca cerah. Para ahli meteor memprediksi bahwa tahun ini orang-orang bisa melihat kurang lebih 15-20 meteor setiap jamnya.

Meteor-meteor akan bergerak radial dari pusatnya sekitar Rasi Leo yang terbit sekitar pukul 01.00 dini hari di arah timur. Rasi Leo yang mengilustrasikan gambar singa khas dengan dua bintang besarnya yakni Regulus di atas dan Denebola di bawah.

Beberapa meteor menghasilkan cahaya terang yang luar biasa, menyerupai bola api. Meteor itu akan tampak menyala dan meledak dalam sekejap. Jejak ledakannya bisa diamati, kadang bisa bertahan hingga beberapa detik, bahkan menit.

Waktu yang tepat untuk melihat adalah waktu antara tenggelamnya bulan dan terbitnya matahari atau saat langit benar-benar gelap. Sementara, tempat yang tepat adalah lokasi yang menampangkan langit luas tanpa banyak polusi cahaya di sekitarnya. 

Meteor Leonid adalah meteor-meteor yang berada di arah rasi bintang Leo. Meteor ini merupakan serpihan-serpihan dari komet Temple Tuttle. Revolusi bumi akan membawa bumi berdekatan dengan lokasi serpihan-serpihan itu, memungkinkan beberapa serpihan memasuki atmosfer bumi dan terbakar serta tampak sebagai bola-bola cahaya. 

Seorang astronom bernama Jeremie Vaubaillon dari Institut de Mecanique Celeste et de Calcul des Ephemerides di Perancis telah membuat peta terkini (tahun 2010) lintasan bumi yang "bersentuhan" dengan lintasan meteor-meteor ini.  Menurut peta tersebut, meteor akan bisa terlihat dari tanggal 8-24 November 2010, dengan puncaknya tanggal 17-18 November 2010. 

Meteor itu bergerak berlawanan dengan arah gerakan bumi. Kecepatan gerak meteor ini bisa mencapai 72 kilometer per detik. Pada tahun 1999-2002, pernah terjadi fenomena badai meteor ini karena ribuan meteor Leonid bisa disaksikan setiap jamnya.

National Geographic: Ilmuwan Pikirkan Cara Mengganti lampu Jalan Dengan Pohon

| | 0 comments |
Para peneliti Taiwan tengah mengeksplorasi ide untuk menggantikan lampu jalan dengan pohon tetapi tetap bisa menerangi jalan. Caranya adalah dengan menanam nanopartikel cahaya berwarna keemasan. Dedaunan akan memancarkan sinar merah, menerangi jalan tanpa butuh tenaga listrik. 

Ide ini muncul dari insiden ketika peneliti sedang melakukan percobaan menciptakan penerangan yang efisien dan tidak mengandung racun berbahaya.

Bila berhasil, ide brilian ini akan mampu mengurangi emisi karbon, memangkas biaya listrik, dan mengurangi polusi cahaya. Selain itu pendaran sinar dapat mendorong fotosintesis sel kloroplas di daun. Hasilnya, lebih banyak karbon terserap dari udara. 

Saat ini, upaya untuk membuat lampu jalanan semakin efisien bukannya tidak ada. Pada tahun 2007, Civil Twilight Collective membuat lampu jalanan dari LED (light emitting diode) yang bisa menghemat 80 persen dalam hal penggunaan listrik.

National Geographic: Planet Baru Dari Galaksi Lain

| | 0 comments |
Para ahli astronomi untuk pertama kalinya menemukan sebuah planet dalam Bimasakti yang berasal dari galaksi lain. Planet yang memiliki massa setidaknya 1,25 kali massa Jupiter itu, mengelilingi sebuah bintang tua yang berasal dari sebuah galaksi satelit kecil yang pecah sekira 6 hingga 9 miliar tahun lalu.

Adalah Johny Setiawan dan Rainer Klement dari Max Planck Institute of Astronomy di Heidelberg, Jerman, yang memaparkan penemuan tersebut.

Sara Seager, ilmuwan MIT yang tidak ikut ambil bagian dalam studi itu menyebutkan bahwa faktor penting dalam penemuan tersebut adalah planet dan bintang yang ditemukan di dalam Bimasakti itu berasal dari galaksi lain. "Hampir dapat dipastikan, planet itu terbentuk ketika bintang tersebut berada di galaksi lain," ujarnya.

Untuk menemukan planet luar, Johny, yang berasal dari Indonesia, dan koleganya mengamati HIP 13044 yang berjarak sekira 2.000 tahun cahaya dari bumi. HIP 13044 dan bintang-bintang lainnya di Helmi Stream berbeda dari bintang lain di lingkungan tata surya karena bintang-bintang tersebut memiliki pemanjangan orbit yang menempatkan mereka sekitar 42.000 tahun cahaya di atas dan di bawah gugus cakram Bimasakti. Orbit semacam itu menunjukkan bahwa bintang-bintang tersebut berasal dari kelompok yang terpecah dari sebuah galaksi satelit dan membentang berkat pengaruh pasang-surut gaya gravitasi.

Planet baru ini   menghadapi masalah baru. Dalam jutaan tahun mendatang, saat bintang itu menghisap habis helium di intinya, planet itu akan mengalami ekspansi lebih cepat dan lebih besar yang akan mengantarkannya pada kehancuran.

National Geographic: Bakteri Perekat Beton

| | 0 comments |
Mahasiswa Newcastle University berhasil merekayasa bakteri yang dapat memperbaiki keretakan pada beton. 

Bakteri yang direkayasa secara genetik itu diprogram untuk menemukan retakan pada beton. Kemudian setelah mendapatkan titik yang dicari, bakteri tersebut memproduksi kalsium karbonat dan sejenis lem bakteri. Perekat ini bersinergi dengan sel-sel filamen bakteri yang dapat mengembalikan kekuatan beton yang retak dan pada dasarnya "menjahit" beton tersebut kembali ke kondisi semula.

Bakteri itu diberi nama Bacillus subtilis, Sedangkan agen perekat betonnya diberi nama BacillaFilla oleh tim mahasiswa yang berjumlah sembilan orang yang berasal dari beragam disiplin ilmu seperti ilmu komputer, teknik sipil dan bioinformatika hingga mikrobiologi dan biokimia.

Menurut Dr. Jennifer Hallinan, instruktur para mahasiswa sekaligus peneliti pada sistem kompleks di Newcastle University, Inggris, pengembangan agen perekat itu bertujuan untuk memperpanjang usia struktur bangunan dengan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. "Sekitar 5% emisi karbondioksida buatan manusia berasal dari pembuatan beton dan itu merupakan sumbangan yang cukup besar terhadap pemanasan global," kata Hallinan.

Ia juga mengatakan bahwa pengembangan bakteri perekat ini sangat berguna di daerah rawan gempa bumi. Sebab setelah gempa, ratusan bangunan harus dirobohkan karena hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk memperbaiki retakan pada beton dan mengembalikannya menjadi struktur yang benar-benar aman.

National Geographic: E-Paper yang Benar-Benar Kertas Sedang Dikembangkan

| | 0 comments |
Jenis kertas elektronik (e-paper) yang kini tengah dikembangkan oleh University of Cincinnati yang dapat bersifat seperti layaknya kertas. Tinta yang digunakannya pun berupakan tinta elektronik (e-ink).

Kertas elektronik saat ini tidak benar-benar menyerupai kertas yang bisa dilipat, digulung, dan dimasukkan dalam saku. Sebagian besar perangkat pembaca elektronik portabel (e-reader) seperti Amazon Kindle, menggunakan kaca substrat tak lentur yang tertanam dengan sirkuit.

Kertas elektronik yang dibuat oleh University of Cincinnati mengubah hal itu. Kertas akan dijadikan bahan baku untuk suatu perangkat electrowetting, bukan kaca maupun material bersifat keras lainnya,. Electrowetting adalah proses menggunakan medan listrik untuk memanipulasi tetesan-tetesan berwarna dalam layar tampilan. Tetesan-tetsan tersebut disusun sesuai tampilan konten.

Tren kertas elektronik tengah menuai perhatian publik, termasuk di Indonesia. Pada bulan Juni lalu saja, meskipun belum terjual resmi di Indonesia,  iPad yang terjual sudah mencapai 3.000 unit. 

Dengan adanya terobosan untuk pengembangan kertas elektronik, perangkat pembaca akan semakin layak pakai, jelas para ilmuwan yang tengah mengembangkan kertas elektronik. Itu karean perangkat seperti ini akan jadi lebih fleksibel dan lebih ramah lingkungan.

National Geographic: Andromeda Terbentuk Karena Benturan Dua Galaksi Kecil

| | 0 comments |
Sekelompok ilmuwan berhasil melakukan simulasi yang menunjukkan bahwa galaksi Andromeda terbentuk dari benturan antara dua galaksi kecil.

Menggunakan komputer dengan kemampuan tinggi di Observatorium Astronomi Nasional China dan Observatorium Paris, tim peneliti internasional melakukan simulasi tentang bagaimana Andromeda berkembang dari waktu ke waktu. Dengan simulasi ini, peneliti menggunakan delapan juta partikel sehingga mampu memproduksi sebagian besar properti Andromeda, seperi bintang, cincin gas, dan debu. Hasilnya, dua galaksi kecil diperkirakan bertabrakan sekitar sembilan miliar tahun lalu dan kemudian membentuk Andromeda seperti saat ini.

Selama ini, banyak ilmuwan yakin Andromeda terbentuk karena sebuah benturan antara dua galaksi kecil. Sayangnya, mereka belum bisa memastikan teori ini. “Banyak astronom berpikir galaksi Andromeda merupakan hasi dari gabungan. Namun, pemikiran ini tidak pernah diuji coba dan ditentukan waktunya,” kata Francois Hammer, ketua penulis jurnal, Astrophysical Journal, yang mempublikasi simulasi tersebut.

Hammer mengatakan penelitian ini juga bisa memberi pemahaman terhadap formasi galaksi kita sendiri. “Tidak berarti Bimasakti tidak dapat terbentuk dengan cara yang sama. Mungkin saja. Tapi, mungkin terjadi jauh lebih awal,” tutur Hammer.

Andromeda adalah galaksi berbentuk spiral yang paling dekat dengan Bimasakti. Galaksi Andromeda terletak di langit utara. Namanya diambil dari rasi bintang Andromeda yang terletak di tempat galaksi ini terlihat dari bumi.

Galaksi Andromeda bisa dilihat dari bumi dengan mata telanjang dan akan tampak seperti kabut tipis di langit utara. Jika diamati dengan teropong, akan tampak bintang-bintang redup di tepiannya. Galaksi Andromeda dan Bimasakti bersama Galaksi Triangulum, dan 30 galaksi kecil lainnya tergabung dalam sekumpulan galaksi yang dikenal dengan Local Group Galaxies.

Berjarak 2,5 tahun cahaya dari rasi bintangnya, Galaksi Andromeda mendekati Bimasakti dengan kecepatan sekitar 100 km per detik. Sehingga, ilmuwan memperkirakan Galaksi Andromeda dan Bimasakti akan bertabrakan sekitar 4,5 miliar tahun lagi.

Dampak benturan ini kemungkinan akan membentuk galaksi eliptik raksasa. Namun belum diketahui bagaimana nasib bumi dan sistem tata surya kita jika terjadi benturan ini. Ada kemungkinan sistem tata surya dikeluarkan dari Bimasakti atau bergabung dengan Andromeda.

Happy New Year Parampaa

| Wednesday, November 17, 2010 | 0 comments |
(via mustova again, makasih banget lagi ya ;)

World Of Goo

| | 0 comments |
(via mustova lagi, makasih makasih makasih ;)

Parampaa Comic Strip2

| | 0 comments |

(via mustova, makasih lagi yaaa ;)

Parampaa Comic Strip1

| | 0 comments |

(via mustova, makasih banget yaaah ;)